dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

man of my life

Engkau dan Dia, yang Bukan lagi Entah Siapa

Tak ku ingat dengan jelas namun aku yakin pasti sewaktu aku belum belajar tentang hidup engkau mengajariku melipat tangan, menutup mata dan berbicara entah pada siapa. Yang ku tau hanyalah bicara dan percaya aku sedang didengarkan entah oleh siapa.
Dan akupun tak ingat bagaimana awalnya aku semakin menyukai cara bicara yang aneh itu. Engkau pasti punya andil disana. Sangat besar malah.
Dan
Engkau pulalah yang pertama mengajariku untuk melakukan sesuatu untuknya, dan kali ini aku ingat dengan jelas aku patuh tanpa banyak bertanya.
Engkau menjadi ukuran bagiku utuk melakukan segala sesuatu. Engkau adalah standard apa itu kasih sayang dan hidup.
Dia, Pribadi yang engkau perkenalkan padaku menjadi sangat dekat denganku. Itu karenamu, karena engkau adalah awal dari perkenalan kami.
Dia selalu ada, bahkan saat engkau tak ada. Dia mengerti bahkan saat aku tak mengatakan apaun padaNya dan padamu. Dia menjadi sesuatu bagiku dan lebih dari itu. Mengertikah engkau?
Seingatku, engkau mengasihiNya lebih dari yang lain. Meski itu dulu. Seingatku Dia adalah bagian terpenting dalam hidupmu. Dan aku juga belajar mengikuti caramu. Entah bagaimana Dia juga menjadi yang pertama.
Aku belajar mempercayaiNya, sepertimu. Dia mengajariku tentang banyak hal dalam hidup ini. Dia membuatku mengerti kenapa aku ada dan ditempatkan disini. Aku diajar olehNya bahwa aku harus mengikutiNya dan menemukan apa mauNya.
Dan sekarang, aku sudah berjalan sangat jauh denganNya aku telah terlanjur mengasihiNya dan terlanjur punya banyak janji denganNya. Sama sepertimu aku tak suka ingkar janji. Aku merasa aku telah memilih jalan yang tepat karna di awal perjalanan ini aku telah memulainya denganmu.
Tapi, saat aku mulai menikmati dan meyakini jalan ini…saat aku melihat ke belakang apa yang telah kulewati bersamaNya. Aku tak menemukanmu lagi di sana. Engkau tak lagi beriringan denganku, tak lagi di sampingku. Di manakah engkau?
Haruskah engkau menempatkanku pada posisi yang sulit ini? Haruskah engkau memaksaku memilih antara engkau atau Dia yang bukan lagi entah siapa? haruskah engkau menyakitiku dengan cara seperti ini?
Kenapa tidak dari awal engkau katakan tak ada Dia dalam mimipimu untukku? Ataukah aku yang tak lagi mengenalmu?
Takkah engkau tau aku masih sangat mengasihimu, sama seperti waktu kita memulai perjalanan ini…tidakkah seharusnya engkau masih ada di sini bersamaku, dan kita bertiga akan melewati jalan ini bersama-sama.
Tidakkah engkau tau meski Dia cukup bagiku tapi masih ada inginku untuk kasih sayangmu?
Aku yakin dengan cara yang berbeda engkau masih mengasihiku, tapi tidakkah kasih sayangmu tak mampu sedikit saja engkau ubah arahnya.
Baiklah…
Aku akan belajar percaya saat aku tak mampu memintamu untuk ada di belakangku…aku akan minta Dia memaksamu untuk kembali padaNya. Hingga akhirnya aku akan bertemu dengan kasih sayangmu lagi saat denganNya.
Dalam banyak waktu yang sudah kami lewati bersama, banyak kesepakatan yang telah kami buat dan memang kadang-kadang aku merasa Dia melanggar kesepakatan kami. Meski sebenarnya waktu itu inginkulah yang ku paksakan menjadi kesepakatan kami. Aku pikir Dia berkata setuju. Ternyata waktu itu Dia tersenyum karena mungkin Dia berpikir bahwa aku tak tau apa yang ku minta.
Hm…aku masih sering berkata Dia melanggar kesepakatan kami. Entahlah apa karna aku sudah merasa terlalu nyaman dengan segala keberadaanku di hadapanNya atau malah mungkin aku yang tak mau mengerti Dia.
Jauh dalam hatiku, aku tak ingin sedikitpun melukaimu, tapi aku juga tak berani membuatNya kecewa dengan meragukan Dia.
Ayolah..mengertikah engkau rasanya?
Di manakah hatimu sekarang? Dimanakah engkau yang dulu telah mengajariku menundukkan kepala saat berdoa, Percaya dalam beriman dan taat dalam hidup?
Dimanakah engkau yang terbaik dari seluruh kaummu yang ku tau?
Akankah kudapatkan lagi dukunganmu?
Entahlah…yang ku tau engkau adalah pahlawan dari perjalanan yang ku mulai ini. Karna denganmulah aku telah mengawalinya dan itu karna kemurahanNya.
And surely, you’l always be the best father ever…luv ya…God Speed!