dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

Rabu, 04 April 2012

l.a.n.g.i.t

Menatap langit dan mencoba memahami pesan apa yang dibawanya hari ini.
Apakah guratan awan putih itu adalah pertanda senyuman
ataukah pertanda rindu dari seseorang.
Kucari-cari sebuah nama yang mungkin tersembunyi di sana,
dan aku tak mampu menemukannya.
Ahhh… Mungkinkah langit akan salah membawa pesan?
Mungkinlah langit ternyata sedang tak menyampaikan apapun hari ini.

Dan,
Berbicara padanya dan berbagi cerita
tentang bagaimana hidup ini telah membuatku mencintai langit.
Membuatku selalu berusaha
mencari tau pesan apa yang ingin dibawanya,
dari siapa pesan itu berasal
dan bagimana harapku telah terpaut
pada tingginya, birunya dan semua rahasia tentangnya.


Isyarat tak bernama



Aku tak pernah bermimpi akan punya cinta sebesar ini
Tak pernah berharap akan merindukanmu sedalam ini
Tak pernah terpikir akan mengharapkanmu sekuat ini
Tak pernah berharap memikirkanmu selelah ini

Isyarat apa yang kau kirimkan ini
Mengapa aku tak mampu menterjemahkannya
Mengapa tak mampu aku mengerti dan membuat kesimpulan
Mengapa tak kau buat aku memahami hatimu
Bicaralah dan jangan beri aku sekedar isyarat

Meski ada kalanya kita tak berhak memilih
Pada siapa hati kita akan terpaut
Dan bahkan kira kerap tak diberi kesempatan
Untuk menghindari kata cinta
Tapi setidaknya kita diberi kesempatan
Untuk mengenal hati dan bahagia meski sesaat

Entahpun itu harapan semu
Tak mengapa meski perasaanpun membohongi kita
Tapi kita patut bersyukur pernah punya rasa yang berbeda
Rasa yang hanya mampu dipahami meski tak harus memiliki
Pernah saling mengisi meski tak harus saling menyadari

Kini aku tau
Tak selamanya isyarat itu harus dimengerti
Tak selamanya harus pintar dan mampu membuat kesimpulan
Cukup merasakan tanpa harus dibahasakan
Biar hati kita yang bicara dan cerita kita menjadi rahasia
Tak semua harus diberi nama
Karena beginipun aku mampu tersenyum dan bahagia
Meski waktu telah jauh meninggalkan tiap cerita
Aku rindu dan itu cukup bagiku.

seni bertahan



Aku tak pernah mengharapkanmu lebih dari sekedar ada
Aku tak pernah menginginkanmu lebih dari sekedar terlihat
Tak lebih dan takkan berubah
Aku bahkan tak pernah bermimpi untuk bisa menyentuhmu
Tak pernah berhayal berjalan beriringan denganmu meski selangkah
Cukup terlihat dan ada meski tanpa nama dan sentuhan
Engkau dan bayanganmu tak pernah lebih penting dari jarak dan kenangan

Aku takkan pernah lagi menyesali pernah menginginkanmu ada
Kuanggap itu sebagai sebuah proses belajar bertahan
Bertahan untuk menggenggam apa yang tak mungkin dimiliki
Bertahan untuk kehilangan saat tiba waktunya melepaskan
Bertahan percaya bahwa aku tak serapuh angan-angan semu
Bertahan pada keyakinan bahwa aku akan baik-baik saja meski tersakiti
Proses menempa hatiku untuk tidak mudah percaya pada cinta yang kerap menipu

Aku baik-baik saja hari ini
Meski aku tak lagi melihatmu ada
meski semua telah hampir kembali pada titik nol
titik dimana aku tak lagi banyak mengenal dan mengingatmu
aku masih tetap bertahan
bertahan untuk sesuatu yang berbeda dan kupercaya lebih berarti dari semua yang ada padamu
engkau telah menjadi sebuah oleh-oleh dari perjalanan panjang
menjadi catatan dalam buku usang yang pernah menjadi agenda harian
engkau telah menjadi sebuah zaman yang kusebut masa lalu

 engkau menjadi baris terawal dari sebuah cerita
dan tak kusangkal jika tak jarang engkau muncul menjadi inspirasi pada baris-baris yang lain
engkau memperindah jalan cerita dengan cara berbeda
tak lagi menjadi tinta, tapi engkau tetap memberwarna
tak lagi sama tapi kusimpan keindahannya bersama sebuah proses
dan kuberi nama “seni bertahan”

salam bagimu “hati tak bernama”

sedang apa?


Sedang apa kau di sana?
Mengertikah engkau pada siapa rindu pagi ini kutujukan?
Taukah engkau wajah siapa yang terlintas saat kata rindu menjadi pilihan rasa diawal hari ini?
Aku memikirkanmu.
Dan mengapa dengan cara yang tak kupahami engkau seolah-olah tau?
Mengapa rasanya isyarat ini telah sampai padamu?
Apakah engkau sedang membaca apa yang tak mampu kutuliskan?
Dan kau dengarkah bahasa hari yang tak bersuara?
Aku memikirkanmu dan berharap sangat ini bukan lagi sebuah kesalahan.

Cerahkah harimu saat ini?
Bersinarkah hatimu seperti harapku?

Taukah engkau?
Aku berdoa semoga perasaan ini tak lagi menjadi sebuah hukuman,
Rindu ini tak lagi menjadi pelarian.
Akankah engkau menjadi jawaban?
Dan kabar baikkah engkau kelak untuk hatiku?

Apa kabarmu hari ini?
Sedang apa engkau di sana?
Taukah engkau ada hati yang merindukanmu pagi ini dan memikirkanmu siang ini.

Meski engkau bukan hati yang terpilih, tapi engkau telah menjadi langit.
:)