dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

Rabu, 07 Juni 2017

ulang tahun 2017

aku tidak menyelipkan banyak permintaan tanggal 4 Juni tahun ini.
aku mensyukuri usia yang bertambah, mensyukuri Cinta orang-orang disekitarku dan mensyukuri semua hal yang sebenarnya tak pantas kuterima.



yang kuminta waktu itu: semoga mereka bertumbuh, semakin mengenal dan mengasihi Tuhan.
aku tau aku tidak pantas menadapatkan semua kasih sayang ini, aku tidak seberharga itu untuk diperlakukan seistimewa ini. karna itu aku tak henti terharu...
wah Tuhan Kau selalu membuatku malu pada diriku sendiri dan terlebih padaMu...
wahh....air mataku tak henti setelah melihat dan mendengar lirik lagu di video ini.
"sungguh hanya Tuhan saja..."
mereka bilang: kok mewek? tapi ini air mata haru dan bahagia yang tak tertahan...bukan kesedihan...
betapa Tuhan berperkara dalam setiap fase kehidupan...
sekali lagi bukan karna siapa aku, tapi siapa Dia..

ada banyak dari banyak cerita haru yangaku tak tau bagaimana cara untuk mengabadikannya.

jika aku tiada dan catatan adalah warisan yang kutinggalkan... maka aku ingin semua mereka tau bahwa hidupku menjadi semakin berarti karna ada mereka di dalamnya...dan karna cerita yang mereka hadirkan... dan kupercaya: "ada Tuhan didalamnya.."















semoga aku terus diingatkan bahwa apa yang ada padaku sekarang adalah pemberian semata dan sesungguhnya aku tak layak untuk itu semua...

adek yang satu ini tulus kali perhatiannya. serius. 


hahahhahaha...kalo yang ini Blest, kata mamanya Blest diusahain supaya ingat sama bounya. hahhahaha... lucu yakh Blest yah,,,

about marriage

Anggap aja suatu waktu…

Aku berkunjung ke rumah seorang adik, teman dan sahabat. 
It was her birthday.
Aku pengen menghabiskan sore bersamanya dan keluarga kecilnya. Yah…tak harus melakukan sesuatu, at least dalam beberapa jam ingin menjadi bagian dari keluarga kecilnya. Sesederhana itu.

Tanpa ada niat sedikitpun untuk membicarakan kehidupan orang lain, dia bercerita tentang kabar yang didengarnya. Mungkin itu bagian dari kesedihannya.

Kak si A. cerita sama tetangga depan, tetangga depan itu teman kompaknya si A ini. Katanya si A pacaran dengan suami orang. Selingkuh. Katanya si A pernah videocall-an sama tetangga depan ini pas si A lagi berduaan sama selingkuhannya di rumah selingkuhannya itu.
Dan kemaren tetangga depan keceplosan nyebut nama lelaki selingkuhan si A itu…dan ternyata dia suami kawan sekerjaku.

Lalu hening sejenak.

Teman kerjaku itu bela-belain jualan kerja sampingan demi keluarganya. Ternyata pas dia lagi jualan, rumahnya kosong. Suaminya bawa selingkuhannya.

Lalu hening lagi.
Kemaren tanpa disengaja, aku ketemu dengan orang yang ada dicerita adikku itu. 
Suami yang selingkuh dan istri yang kerja keras.

Apakah pernikahan jawaban dari kebahagiaan? Belum tentu!
Kadang aku kecut mendengar kisah orang-orang yang sudah berumahtangga. Kadang aku berpikir, kenapa hal seperti ini terjadi?
Mungkinlkah mereka dulu memutuskan menikah tanpa saling mencintai? Atau pada akhirnya berhenti mencintai?
Aku besar di tengah-tengah keluarga yang baik-baik saja. Tapi itupun bisa membuatku kadang patah arang melihat kehidupan pernikahan.
Atau begitulah pernikahan…(?)

Kutopang daguku dengan tangan kiriku. Kutatap langit-langit di atas kepalaku.
Well…

Begitulah dunia ini…

Selasa, 21 Februari 2017

cukup

Cukup!
Tujuh, delapan, Sembilan.  Iya kurasa sudah lebih sembilan kali aku dengan sengaja tidak menjawab panggilan teleponnya. Dan itu dalam satu hari ini saja. Kemarin, sebelum kemarin, sebelum sebelum kemarin kurasa aku tak bisa lagi menghitung berapa kali deringan teleponku ini kuabaikan.

Aku tidak membencinya, sama sekali tidak. Tapi aku sudah tak ingin lagi bermain-main dengan hubungan yang tak jelas ini. Aku tak pernah dengan sengaja ingin membuatnya menyukaiku dan apa lagi membuatnya jatuh cinta. Aku hanya ingin mengenalnya, dekat dan menjadikannya teman bermain dan menikmati banyak cerita.

Kurasa telah banyak kata yang kukatakan untuk berusaha membuatnya berhenti mendekat. Dekat yang pernah ada telah menjadi membosankan dan sudah waktunya mundur. Tapi, semakin aku mundur dia semakin datang mendekat. Bagaimana jarak ini akan menjadi benar-benar jauh jika dia tidak pernah belajar berjalan mundur.

Aku telah dengan sengaja mengabaikannya. Tak hanya sekedar mengabaikannya malah, dalam banyak moment aku malah dengan sengaja membuatnya menjadi seseorang yang tak terlihat dan tak ada. Apakah itu tidak menyakitinya? “Hatimu terbuat dari apa sih?” aku menggerutu dalam hatiku.

Mengapa ada hati yang selugu itu? mengapa ada? Dan mengapa pula hati itu bertemu dengan hatiku yang bahkan tak mampu berusaha menjadikannya istimewa di hatiku.
Aku sudah berkata maaf dan tak bisa. Tapi mungkin aku harus menterjemahkannya dalam bahasa yang dimengerti olehnya.

hey! Berhenti di sana!
Dengarkan aku berkata dengan jujur bahwa kita hanya bisa sebatas ini, lebih dekat akan membuatmu merasakan apa itu kecewa dan akupun menjadi mati rasa.

Ini jurus terakhir dan kurasa tak ada jurus lain lagi. Jangan buat aku menjadi lebih mengerikan dari yang kutau.

cukup!

#latepost
#flashfiction


hujan

Gadis itu membiarkan tubuhnya terguyur hujan.
 Dia tampak menggigil, ujung jarinya mulai membiru dan kakinya mulai bergetar. Hanya dia yang tau sudah berapa banyak air mata yang menemaninya, karna hujan menyamarkan tiap tetes air mata yang mengalir di wajahnya.

Dia mencintai hujan untuk satu alasan…

Dia duduk memeluk kedua kakinya. Sesekali dia berbisik, ntah apa yang dia bisikkan pada hujan. Hanya dia yang tau.
kesedihan sebesar apa yang ditanggungnya hingga hanya dingin yang dipilihnya menjadi kawan. Sekali lagi, hanya dia yang tau.

Hujan tak bisa bicara, hujanpun tak bisa memberi pelukan.
hujan hanya sesaat membuat telinganya tak perlu mendengar banyak suara yang tak harus didengarnya. Dingin hanya membuatnya sesaat tak bisa merasakan sakit yang dia sendiri tak ingin menanggungnya.

Mungkin tak semua kesedihan harus kita tangisi, beberapa hal tak mengapa kita tertawai saja.
mungkin kita tak bisa memilih untuk tidak merasa sakit, tapi mungkin kita tak mengapa pura-pura kuat demi diri kita sendiri.

Mungkin kita tak selalu merasa berkawan, tapi sendiripun dapat kita jadikan teman.
mungkin tak selalu ada yang siap mendengar dan mengerti, tapi bicara pada diri sendiripun dapat menjadi pilihan…

jangan cengeng!! Ayo bangkit!!
entah bagaimana caranya langit bicara pada gadis sendiri itu melalui hujan yang jatuh di atas kepalanya.

Dia berdiri dan meninggalkan luka hatinya di antara hujan yang enggan berhenti…

“selamat siang” katanya pada hatinya sendiri.

 #flashfiction
#latepost


padang-bukit tinggi (hari ke-3)

hari ke-3 Eru alias sang supir legendaris #eaaa bergabung, dan sesuai jadwal kita lanjut ke Bukit tinggi.
perjalanan dari padang ke bukit tinggi hampir 4 jam, karna kita singgah dan mampir ke sini ke situ...biasa...cari makanan dan nikmati air terjun...
di padang panjang jangan kelewatan Sate Mak syukur yahh... katanya Sate Legendaris ini...hahhaahha...
pas lagi makan, kita dapat kunjungan Mentri Agama. hahhahaa..anggap aja dikunjungi atau kalo ga, maken barenglah tahe...
ternyata yahh...rasa Sate Padang aslinya itu beda dengan yang sering aku makan selama ini.


lupa...ini namanya air terjun apa...:D
tapi posisinya di pinggir jalan..

perjalanan dari Padang ke bukit tinggi itu mirip perjalanan parapat-siantar dan medan berastagi.. mungkin karna ngelewati hutan alam dan hawanya sejuk, adem...
sampai di Bukit tinggi kita cari penginapan, dan kita milih hotel Jogja. hotelnya persis sebelahan dengan lokasi jam gadang. murah, bersih, ramah dan sederhana...
:D jangan fokus di murahnya aja yah...
beberes, istirahat bentar dan kita lanjut ke Lubang jepang dan Benteng Fort de Kock a.k.a miniatur tembok cina...


lubang Jepangnya panjang dan sedikit mirip Labirin, jadi kita dipandu sama guide yang baik...dan dia pinter menceritakan sejarah Lubang Jepang kepada kami.. :D
katanya sampai sekarang masih ada misteri: tanah galian lubang Jepang ini dibuang kemana??
iya juga yahh??hm...
eh...maaf itu ada penampakan kepala pendamping abang guide-nya.. :D
aniwe katanya, ga boleh buang angin di tempat ini. padahal dingin niiiiaaan...kenapa ga boleh???
karna ga ada ventilasinya...hehehhehee...kasihan udaranya terjebak di dalam...
miniatur tembok cina...
hahahhahaa... lumayanlah buat olahraga betis, cuman agak tidak terawat aja.. :)


ini dia salah satu icon kota bukit tinggi,,ngarai Sihanok....

Senin, 20 Februari 2017

padang-bukit tinggi desember 2016

pertengahan tahun kemaren kita berencana untuk liburan akhir tahun #lagi bersama teman-teman yang sama -sama punya hobby jenjalan...
ini udah kayak ritual kita sejak tiga tahun lalu...
2014 - berdua bareng Melda ke Gunung Sitoli
2015 - bertiga bareng Astri dan Melda ke Nias Selatan dan gunung Sitoli
2016 kita ke Padang: Astri, Satri, Melda, Eru plus aku. :D

berhubung belakangan ingatanku makin ga bisa diajak serius buat ngesave hal-hal bagus, maka dengan segala ketaudirianku aku mo nyimpan beberapa hal penting dalam standar seleraku...
apa sih ah..
*plak

kita berangkat naik ALS waktu itu, karna awalnya pengen liat kelok sembilan yang terkenal itu...eh ternyata kalo lewat jalur atas kita ga ngelewatin itu..oalaah...
ALS-nya katanya AC executive... tapi, holoooobolohhhh...
para penumpang ngerokok dan jendela dibuka..
akhirnya sepanjang malam kita kedinginan dan diasapin...
ah...cukup!!! ga AKAN PERNAH LAGI NAIK ALS!!

hari pertama kita nyampe di Padang udah agak siang, karna kena macet di salah satu pasar rakyat, satu lagi kesalahan kami...kalo mo jalur darat ke Padang jangan hari senin. Catet!

hari Pertama kita disambut teman-teman dari Perkantas Padang...
wah...makasih nih jamuannya...
kita ngerecharge emosi dan tenaga yang udah gundah gulana dan semrawutan...
:D

nah...
sore kita diajakin mo liat Sunset Pantai Padang dan Jembatan Siti Nurbaya...
cuman karna hujan ga bisa fotoin Jembatan Siti Nurbaya, cuman sempat lewat,,,
sunset Pantai Padang.
katanya biasanya langitnya merah, cuman berhubung baru selesai hujan.ya gitu deh.. :)

hari kedua kita ke pariaman...
kita naik kereta api dari padang ke pariaman...
naik kereta api itu menyenangkan ye kan... :D
ke pulau angso duo kita nyebrang naik perahu kecil kurang lebih 45 menit,,, waktu itu lagi hujan badai...
hahhahahaha... seru!!

 pantainya beneran bersih dan cakep... serius!!

 waktu itu Satri mo ngambilin foto, eh tiba2 ada ombak, jadi kita teriak mo bilang awas ke Satri...
jadi ini fosenya bukan drama. hahhaha.. :D


ini kursi besi, mungkin sengaja dibikin di sini buat foto... mungkiiiin....

kita ngelilingi pulau ini ga nyampe 1 jam, kayaknya cuman 30 menit, dan sekelilingnya pasirnya cakep dan karangnya juga...



salah satu memory terbaikku di liburan Padang terekam di pulau ini...
bahagianya masih kerasa.. #eaa *sambil megang dada

Melda-Satri-Tiara-Melan Tampubolon.
makasih perjalanan hari ke-2nya ya teman2..
Astri ndak terlalu suka jadi objek Foto, dia motoin awak pas lagi jongkok-jongkok ngambil foto ini... Astri.. :D

berharap orang-orang di sana menjaga kebersihan dan kealamian pantai ini...dan semoga tsunami ataupun gempa ga merusaknya... *wish

valentine -postingan telat-

waktu Zanna didaulat menentukan thema untuk tulisan buat kita para warga group Newbie Blogger aku sudah kepikiran: "Pasti Valentine!".
Duh...kenapa aku ga posting terakhir kali aja ya kemaren?? supaya milih thema Hujan 
HaHaHaHa... (percayalah aku ga ketawa beneran..)

setiap kali masuk kamar mandi aku mikir-mikir, bikin tulisan apa. "oh, OK ngelanjutin cerita dari postingan sebelumnya aja"
tapi pasangan yang lagi berbunga-bunga itu mau kuapain, aku malah ga tau.
OK fix coret.
Mau bikin tulisan ucapan wedding anniv untuk adek yang nikah tanggal 14 feb, tapi ngeblank mo bilang apa...
OK fix coret juga.

Zanna... aku padamu...
*cium

- hening...

Teringat Bapak-Mamak..
Teringat kebiasaan mereka dulu...

Ada satu kebiasaan manis yang selalu kukenang dari kedua orang tuaku, kebiasaan yang bagi orang-orang mungkin tak memberi kesan apapun.
aku lupa itu saat aku usia berapa, tapi aku masih punya bayangan yang jelas tentang itu.
saat dimana Mamak memotong kuku kaki Bapak...
kalau Bapak pergi ke sekolah, Mamak yang nyiapin sepatu dan kaus kakinya. dan mamak rajin memperhatikan apakah kuku kaki Bapak sudah waktunya dipotong atau belum.
kalau sudah, maka Bapak akan duduk di kursi lalu mamak akan duduk di depannya untuk memotong dan merapikan kuku kaki Bapak...

walaupun sekarang kebiasaan itu tak lagi berlanjut, dan entah kapan itu berakhir...
tapi bayangan romatisme sederhana yang pernah terjadi dulu masih melekat kuat dalam ingatanku...

setelah aku menginjak usia dewasa kalau liat jepitan kuku aku jadi teringat itu...
Menunjukan cinta dan romantisme bukan perkara: sebesar apa yang dilakukan...tapi kenapa itu dilakukan...
aku selalu yakin kalau tak ada cinta diantara mereka kejadian yang selalu kuingat itu tak mungkin pernah terjadi...

aku sering berjanji pada diriku sendiri, aku akan belajar memberi perhatian pada mereka yang kukasihi dengan memberi perhatian pada hal-hal kecil dan sederhana dalam hidup mereka yang mungkin orang lain disekitar tak memperhatikan itu...

well... walaupun mengasihi orang bukan perkara mudah, kadang mengalahkan ego sendiripun gagal..

aniwe..
mungkin hal kecilmu bisa mengingatkan orang yang kau kasihi bahwa ada orang yang mengasihnya... dan itu sangat berarti...

sama seperti setiap kali ngeliat dan makan coklat aku akan teringat nama dan wajah beberapa orang... that's why makan coklat selalu bikin perasaan bahagia... karna aku ingat betapa aku dikasihi...




semoga tulisan ini masih beraroma valentine walaupun telatnya kebangetan...




Minggu, 05 Februari 2017

(jatuh) cinta itu harus benar-benar jatuh

jatuh cinta berjuta rasanya..

Lirik sebuah lagu berkata demikian, lagu lawas yang sampai sekarang masih saja tak kunjung kadaluarsa. Setidaknya lagu itu membuktikan sendiri kebenarannya padaku. Sekarang.

Berjuta rasanya...


Aku tak tau bentuk atau pola apa yang dibentuk oleh coret-coretan penaku sejak satu jam yang lalu. Aku bahkan sempat tak sadar apa yang sedang dilakukan oleh tangan kananku, karna semua perhatian dan fokusku hanya tertuju pada suara orang yang sedang bicara denganku.

Suara orang di seberang sana terasa sangat merdu meski hanya lewat telepon. Rasanya dia ada di depanku, memandangiku dan memamerkan senyumnya yang teduh. Ah...jantungku berdebar makin tak beraturan.
Kurasa jika saat ini di depanku ada cermin, maka aku sendiripun akan malu melihat merahnya pipiku.
ah...lelaki ini...

"Tria..Tria.. Halo Tria, are you there Dear?"

"Ya..ya ada kok Kris. Kenapa? Kenapa?"

duh...pasti aku sedari tadi melamun karna suara lelaki satu ini. 
Wait... wait...He called me "dear"?
whaaat?? tanggal berapa ini? tanggal berapa??
Aku melingkari tanggal hari ini di kalender mejaku. Pertama kalinya Kris memanggilku semanis itu semenjak 6 bulan kami resmi pacaran.

"Mikirin apa sih sayang? hayo.. melamun yah?" Kris bertanya lagi.

tanpa sengaja pena yang sedari tadi kupegang terjatuh begitu saja. kaget.

sayaaaang??? He called me sayang??

"Apa? kamu barusan bilang apa Kris?"

Aku hanya mendengar tawa Kris yang renyah dari seberang sana.

"Kamu mau dengar yang mana? mau dengar dipanggil sayang? atau mau dengar aku dari tadi ngomong apa? yang mana satu hayo.."

"Kriiiiss...." hanya nama itu yang sanggup terucap bibirku.

"Iya Sayaaang..."

"Duh..."

"tiga minggu lagi aku pulang, sejak kita jadian ini akan jadi pertemuan pertama kita kan yah?"

"serius??"

bahagia dan terkejut dalam waktu bersamaan itu ya begini.

"kamu serius Kris?"

"iya... sabar yah. tanggal 28. tiketnya juga udah OK kok"

aku menjatuhkan tubuhku di kasur, sesaat setelah kami mengakhiri pembicaraan malam ini. Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku, malu tak menentu, seolah-olah dia yang kurindukan sedang memandangku dengan tatapannya yang meneduhkan.

duh...apakah jatuh cinta semenggemaskan ini?? aku bertanya pada bantal guling.


udah jatuh belum teman-teman?





Minggu, 22 Januari 2017

perempuan(ku)

ketik, delete, ketik lagi, delete lagi...
mikir panjang...melamun...berpikir...kosong...
ketik lagi...hapus...dan ketik lagi...

kupikir awalnya thema ini akan menjadi thema yang mudah...kupikir akan aman jika themanya sedekat ini dengan kehidupan.
ternyata...
parah saudara-saudara...parahh...

aku membayangkan wajah perempuan yang telah melahirkanku dan kedua saudaraku yang lain. kubayangkan...dan kucari kata apa yang tepat untuk mendeskripsikannya.
aku tak menemukan satu katapun.

hingga aku mengingat ada satu moment dalam hidupku dimana aku meragukan kasih sayang perempuan itu padaku. (maaf jika mungkin kata "perempuan itu" terkesan kasar)
Anggaplah ini kata sapaan yang hormat untuk wanita.

ada masa dimana aku merasa perlakuannya padaku tak adil, dan bahkan dia tak memahamiku sebagai seorang anak. (maklum, saat itu masa labil dan masa pertumbuhan emosiku)

dan...
ada masa dimana aku menyadari tak pernah ada sekolah dan pendidikan ataupun buku panduan menjadi ibu yang baik.
Perempuan itu telah ditinggal orang tuanya bahkan saat dia masih baru mengenal apa itu hidup.
Dia malah tak pernah merasakan bagaimana seorang ibu menyayangi dan membesarkannya. 
dia tidak tumbuh dengan kasih sayang dari perempuan yang melahirkannya.

ahhh...
lalu kutaulah betapa kejam aku memperlakukannya dalam hati dan pikiranku. betapa tidak adil dan jahatnya aku memikirkan "perempuanku" itu.
dia belajar menjadi seorang ibu dengan memperlakukanku dengan cara yang terbaik yang dia tau... tak ada standart dan latihan yang membuatnya mendapat gelar dan sertifikat "ibu berpengalaman"

aku adalah orang yang pertama kali mengecap pengalamannya menjadi ibu... dan aku terlalu naive untuk mengharapkan kesempurnaan darinya yang sedang belajar.

suatu kali aku tidur di pangkuannya, tanpa dia tau aku meminta maaf dalam hatiku... kuminta maaf yang tak terucap darinya... dalam hatiku aku berkata: "kau yang terbaik...terimakasih..."

ya, kadang kita lupa...tak ada sekolah untuk menjadi seorang ibu...
diapun sedang belajar..

malam baik :)
semoga wajah perempuan paling berharga dalam hidup kita masing-masing akan mengingatkan kita bahwa kita berhutang terimakasih tak terbatas untuk mereka.
:)

Rabu, 04 Januari 2017

resolusi??

hm...oke sephhh...
kali ini "ditetapkan" untuk berbagi tentang resolusi. #eaaaa
R E S O L U S I...

sejak 2012 diajarin bikin Rencana Hidup Murid, jadi aku ga menyebutnya resolusi...
tapi intinya sih mirip...hahahhaa... #lalu???

diakhir tahun aku mulai membiasakan diri membuat evaluasi hidup, lalu melihat hal urgent dan krusial apa yang aku perlu perbaiki. SWOT kecil-kecilanlah istilahnya..
kemudian membuat thema besar setahun untuk diri sendiri yang at least jadi reminder setiap ada apa apa...
beberapa tahun lalu 2 tahun thema besarnya: "cinta uang adalah akar dari segala kejahatan"
nah lho...kebayang ga sih, kenapa thema besarnya begitu? sampai 2 tahun pulak...

nah kalo tahun ini... setelah evaluasi akhir tahun dan melihat banyaaaaknya yang terjadi sepanjang 2016, dan segala bunga-bunganya :D...
aku memilih thema: Tuhan adalah Gembalaku...

kebergantungan kepada pemeliharaan Tuhan kuharapkan menjadi fokus dan kekuatanku untuk terus berjalan di jalan ini...menapaki setiap tanjakan, turunan kehidupan yang makin hari makin tidak mudah...
belajar untuk tidak mudah kecewa pada orang lain, agar berelasipun lebih luwes dan tulus...

melihat gimana terseok seoknya menjalani 2016, aku yakin 2017pun ga akan mudah mengaplikasikan harapan thema tahun ini...tapi yahh...semoga Sang Gembala menolong dan semoga Dia tak henti-hentinya bersabar pada anakNya yang satu ini...

begitulah...
Rencana Hidup Muridnya sudah dibuat meski harus ada perbaikan...supaya akhir tahun nanti bisa dievaluasi...
kalo teman-teman pengen belajar bikin rencana hidup muris (RHM) aku mau lho bantu...
hehehhe...
selamat berjalan bersama Sang Gembala...