dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

Kamis, 16 Februari 2012

silakan diakhiri.... :)

Aku menutup pintu perlahan, tak ingin ibu terbangun dari tidurnya. Sudah hampir menjelang subuh dan mungkin sebentar lagipun matahari akan buru-buru muncul. Aku kembali mendengar suara batuk ibu untuk kesekian kalinya. Sepanjang malam aku menjaga dan menemaninya sekarang mataku terasa sangat perih, ini sudah hampir 2 bulan aku tak lagi bisa menikmati tidur malam karena harus menjaga ibu.
 Aku hanya punya ibu, sejak ayah meninggal 2 tahun lalu sementara ibu kadang-kadang merasa tak punya siapa-siapa sejak ayah tak ada, merasa tak ingin melanjutkan hidup dan ingin menyusul ayah katanya berulang kal. Aku tau aku takkan pernah menggantikan posisi ayah disampingnya, takkan bisa mengerti persis apa yang dirasakannya, aku tau aku takkan bisa memberikan apa yang pernah didapatkannya dari ayah. tapi sesekali aku juga ingin dia tau aku masih membutuhkan perhatian seorang ibu. Ada saatnya aku merasa ibu tak adil padaku, tak seharusnya dia menempatkanku pada posisi ini, aku juga tak ingin ayah pergi meninggalkan kami. Tapi seperti janjiku pada almarhum ayah aku harus tetap menjaga ibu.
Kucoba sejenak membaringkan tubuhku di sofa berharap aku bisa istirahat paling tidak satu jam saja. Glenn, seorang anak berumur 4 tahun membawakanku lukisan yang dibuatnya sendiri. Aku tak tau tepatnya ini lukisan apa tapi sepertinya dia sedang mencoba melukis sebuah rumah dengan pohon besar di halamannya.
“ini rumah buat ibu…” Glenn memberikan lukisannya padaku, senyumnya mengisyaratkan kebahagiaan yang sangat besar.
“trimakasih sayang” kucium keningnya dan kubelai-belai rambutnya. Dia salah satu siswa dari kelas toodler yang paling dekat denganku.
“Sinta!” aku terkejut seseorang menepuk punggungku sangat keras. Aku terkejut dan tersadar barusan hanya mimpi. Jarum pendek di Jam tanganku menunjukkan angka 7. Sontak aku berdiri dan berlari ke kamar mandi.
Tidak!! Tidak!! Jangan lagi kumohon…aku berharap dalam hati. Seminggu belakangan ini aku selalu terlambat dan baru kemaren aku dapat peringatan dari kepala sekolah tempatku mengajar. Dalam waktu 15 menit aku sudah ada di halte untuk menunggu angkutan umum. Syukurlah mini bus yang kutunggu segera datang, aku tak tau ini hanya perasaanku saja atau tidak tapi aku merasa perjalanan ini menjadi sangat lama dan panjang.
Aku pasti akan terlambat, kusandarkan tubuhku dan  kurenungi nasibku yang sudah sangat kacau hampir 2 tahun ini. Kapan ini semua akan berakhir Tuhan?

*nulisDuet*

Tidak ada komentar: