dream!!

dream!!
aku sedang mempertahankan cinta yang ada dalam diriku, bukan untuk memiliki hati yang diharapkannya. tapi mempertahankan hatiku agar tak terluka saat hati yang diinginkannya bahkan tak menyadarinya.-----
aku sedang jatuh cinta

Jumat, 15 April 2011

Langit jingga sore itu

Terlalu sering ku janjikan untuk tak lagi merindukanmu. Dan sesering itu pulalah aku menyesal untuk tidak merindukamu. Aku sangat takut jika pada akhirnya aku akan menempatkanmu pada posisi yang terbaik dalam hatiku hingga Pemiliknya tak lagi merasakan ada tempat untukNya. Tolonglah, beritahukan padaku apa yang telah engkau perbuat pada hatiku. Mengapa demikian pentingnya engkau untuk selalu diingat dan dipikirkan olehnya. Mengapa begitu beratnya untuk sedikit saja melewatkan waktu tanpa ada harapan akan hadirmu di sana.
Dan aku harus selalu terpaksa menyembunyikanmu di sana, cukup di hatiku. Karna tak ingin siapapun merasakan arti pentingnya hadirmu dalam perjalanan ini.
Taukah engkau, aku terlanjur menyebutmu, memanggilmu dengan cara yang salah. Entahlah, mungkin yang salah adalah rasa yang hadir saat mengenalmu perlahan dan waktu-waktu yang teramat panjang ku lewati dengan menutup mata dan menyebut namamu. Mungkinkah, tak seharusnya aku memilih untuk duduk berdua denganmu. Lalu bagaimana menghapus semua jejak yang ada itu, terlanjur terlalu jauh kita berjalan dan menapaki jalan-jalan manis yang membuatku lupa siapa engkau dalam panggilanku dan siapa engkau dalam rasa hatiku.

Luar biasa! Apa arti kata itu bagimu? Sebab sesungguhnya itu adalah kata yang harusnya ku pilih untuk menyederhanakan semua tentangmu. Lalu kenapa itu yang kau pilih untukku? Dan mengapa sebaliknya pilihan yang kau buat untuk pilihanmu. Mengapa tak mampu aku memahamimu bahkan belum hatimu.
Terlalu indah semua ini kita awali, hingga tak rela aku mengakhirinya. Tapi sampai bila semua ini akan seperti ini? Aku teramat sangat ingin ini semua sampai pada ujungnya. Ingin aku tau apa yang akan terjadi, akan adakah engkau di sana atau sesungguhnya tak kan ada engkau. Akan kesepiankah aku saat tanpamu? Akan bersyukurkah? Akan kehilanganmukah? Atau pada akhirnya akan sama sekali melupakanmu dan merasa tak kehilangan apapun. Tergantikankah engkau pada akhirnya?

Ingatkah engkau padaku hari ini. Sebab ternyata aku tak mampu tidak. Bagaimanakah aku harus menyebut namamu? Aku tak lagi tau harus bagaimana. Kemanakah aku harus belajar saat aku tak mampu lagi untuk berfikir apa selanjutnya. Aku hanya melihatmu di hadapanku saat ini, tak lagi mampu aku melihat ke depan dan orang lain. Tolonglah, apa yang engkau telah perbuat pada inginku? Mengapa tak mampu lagi ia membuat pilihan dan bahkan melihat pilihan.

Haruskah ku siapkan hatiku untuk sakit hati dan kecewa? Sebab aku tak yakin apa yang sedang terjadi pada hatimu. Aku takut dan sangat. Membayangkan saat engkau membuat pilihan dan aku tak ada di sana. Akan cukupkah nanti keadaanku dengan terluka? Atau akankah lebih dari itu. Mengapa tak juga kunjung engkau mengerti.

Dan saat ini aku sedang sangat merindukanmu. Sangat memikirkanmu dan sedang sangat ingin untuk tidak mengharapkanmu. Pada baris keberapakan akan ku sebut namamu? Sebab sedari tadi tak kunjung berhenti pikiranku memanggilmu dan berbicara seolah-olah engkau sangat dekat di sini. Wahai engkau hati yang terpilih, sedang apakah engkau, kalau aku sedang tersenyum karnamu.

Hari ini ku lewati waktu yang panjang, sempat aku tak mengingatmu. Dan saat ini aku terpikir apa yang akan terjadi tadi jika aku mengingatmu. Akankah berbeda? Akankah langit jingga sore tadi akan terlihat lebih indah jika ada namamu di sana tadi? Atau bahkan apa yang akan terjadi jika engkau ada di sana bersamaku? Bagaimanakah kira-kira kita akan melewati waktu itu. Akankah sama jika denganmu? Memujikah kita seperti saat yang pernah? Akan betahkah kita seperti waktu itu? Ataukah hujan hari ini akan seindah hari itu?

Taukah engkau semua ini? Akankah ada waktunya bagi kata kita? dan selain aku engkaukah pelengkap kata itu?

Tidak ada komentar: